Rabu, 10 Maret 2010

Kontrasepsi Alami

2.1. Pengertian Kontrasepsi dan Kontrasepsi Alami

Kontrasepsi berasal dari kata ‘kontra’ yang berarti mencegah/menghalangi dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi.

Sedangkan yang dimaksud dengan istilah ‘alamiah’ di sini adalah metoda-metoda yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang) juga tidak memerlukan obat-obatan (sebagaimana ciri metoda hormonal).

Jadi, yang dimaksud Kontrasepsi Alamiah adalah suatu upaya mencegah /mengahalangi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma dengan menggunakan metode-metode yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi cirri khas metode perintang ) juga tidak memerlukan obat-obatan.

2.2. Prinsip-prinsip KB Alami

KB alami prinsip pencegahan kehamilannya berdasarkan informasi tentang sel telur pada wanita dan sperma pada pria, seperti berikut :

§ Ovulasi pada wanita biasanya terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya

Contoh :

v Jika seorang wanita mempunyai siklus menstruasi 28 hari dan hari pertama menstruasi disebut dengan hari ke-1, maka biasanya dia akan mengalami ovulasi pada hari ke-14.

v Jika siklus menstruasinya 32 hari, maka biasanya ovulasi akan terjadi pada hari ke-18.

§ Ketika ovulasi terjadi, maka sperma mempunyai waktu 24 jam untuk membuahi sel telur wanitayang berada di tuba falopi.

§ Sperma dapat bertahan hidup sampai 7 hari setelah terjadinya hubungan seksual.

§ Dengan pengetahuan ini, maka akan didapat informasi mengenai fase kesuburan wanita pada setiap siklus menstruasi. Akan tetapi apabila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang tidak teratur, akan menjadi lebih sulit untuk mengetahui masa suburnya.

Akurasi penentuan waktu ovulasi/masa subur merupakan batu pertama dalam perencanaan KB alami. 3 prinsip yang digunakan untuk mengetahui terjadinya waktu ovulasi adalah dengan :

§ Metode kalender

§ Metode suhu tubuh

§ Tes lendir vagina

2.3. Metode-metode Kontrasepsi Alami, Kelebihan, dan Kekurangannya.

2 jenis KB alami yang banyak digunakan adalah senggama terputus dan metode irama tubuh, berikut adalah penjelasannya :

1. Metode irama tubuh

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penentuan waktu ovulasi dapat diketahui melalui pemeriksaan tubuh dengan menggunakan metode kalender, suhu tubuh dan lendir vagina. Jadi KB alami dengan menggunakan metode irama tubuh ialah dengan cara mengetahui waktu terjadinya ovulasi pada wanita. Apabila menginginkan kehamilan, maka hubungan seksual dilakukan pada waktu masa subur dan apabila tidak menginginkan kehamilan maka jangan melakukan hubungan seksual saat terjadinya masa subur.

a. Metode suhu tubuh

Pada saat terjadinya ovulasi, biasanya suhu tubuh akan mengalami kenaikan 0,5 ° C karena pengaruh hormone progesteron. Jadi pada waktu-waktu yang dianggap mendekati masa subur, dapat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap pagi untuk dapat mengetahui adanya kenaikan suhu tubuh.

Contoh :

Ibu dapat mengenali masa subur Ibu dengan mengukur suhu badan secara teliti dengan thermometer kuhusu yang bis amencatat perubahan suhu sampai 0, 10 C mendeteksi, bahkan suatu perubahan kecil, suhu tubuh Anda.

Pakai Aturan Perubahan Suhu

Ukur suhu tubuh ibu pada waktu yang hamper sama setiap pagi (sebelum bangkit ke tempat tidur) dan catat suhu Ibu pada kartu yangdisediakan oleh instruktur KBA (Bidan).

Pakai catatan suhu pada kartu tersebuut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal, rendah” (misalnya, catatan suhu harian pada pola tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.

Tarik garis pada 0.05o – 0,1oC di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu.

Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada di atas garis pelindung tersebut (Aturan Perubahan Suhu).

Untuk Kontrasepsi

Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover Line). Masa pantang pada aturan perubahan suhu lebih panjang dari pemakaian MOB.

Catatan :

- Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover line) selama perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut suhu tercatat di ats garis pelindung sebelum memulai senggama.

- Ketika mulai mas tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari pertama haid berikutnya.

2. Metode Kalender

v Dengan meilhat waktu terjadinya menstruasi pada siklus sebelumnya akan mendapat gambaran mengenai kapan terjadinya masa ovulasi pada wanita. Hal ini karena biasanya Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya.

v Sistem kalender adalah: pada masa subur tidak berhubungan seks. Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB, diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.

v Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataannya sering kurang efektif.

v Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.

v Tidak ada efek samping fisik.

v Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan atau pada waktu menyusui.

Sistem Kalender Metode Ber-KB Tanpa Biaya. Pantang Berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara/metode kontrasepsi sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya.

Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur : Bila siklus haid teratur (28 hari)

§ Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1

§ Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid

Contoh:

Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (bisa dilihat di artikel tentang sanggama terputus).


Bila siklus haid tidak teratur :

§ Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.

§ Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.

Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

Rumus :

Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18

Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang − 11


Contoh :

Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : sik erpendek 26 hari dan sik erpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)

Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.

Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.

Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.

Masa subur akan terjadi 12-16 hari sebelum terjadinya menstruasi.

1) Kelebihan sistem KB Kalender adalah :

a) Ditinjau dari segi Ekonomi : KB kalender dilakukan secara alami dan tanpa biaya sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat kontrasepsi!

b) Dari segi Kesehatan :sistem kalender ini jelas jauh lebih sehat karena bisa dihindari adanya efek sampingan yang merugikan seperti halnya memakai alat kontrasepsi lainnya (terutama yang berupa obat).

c) Dari segi psikologis :yaitu sistem kalender ini tidak mengurangi kenikmatan hubungan itu sendiri seperti bila memakai kondom misalnya. Meski tentu saja dilain pihak dituntut kontrol diri dari pasangan untuk ketat berpantang selama masa subur

2) Sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah :

Kemungkinan kegagalan yang jauh lebih tinggi. Ini terutama bila tidak dilakukan pengamatan yang mendalam untuk mengetahui dengan pasti masa subur.karena tidak ada yang bisa menjamin ketepatan perhitungan sebab masa suburpun terjadi secara alami, selain itu kedua pasangan tidak bisa menikmati hubungan suami istri secara bebas karena ada aturan yang ditetapkan dalam sistem ini.

3. Tes Lendir Vagina

Pada saat terjadinya siklus menstruasi, kondisi lendir didaerah vagina akan berubah-ubah akibat dari pengaruh hormon estrogen dan progesterone. Dengan mengetahui kondisi lendir vagina juga dapat mengetahui kira-kira kapan masa ovulasi akan terjadi. Pada saat sebelum terjadinya ovulasi, lendir vagina akan menjadi lebih encer dengan warna transparent atau sedikit kekuningan. Sedangkan saat terjadinya ovulasi maka lendir vagina akan menjadi lebih banyak dan kental seperti putih telur. Sedangkan pada saat sesudah terjadinya ovulasi lendir vagina yang ada akan menajdi lebih sedikit dan lebih kental serta lengket.

Dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh tersebut, baik melalui metode kalender, metode suhu tubuh dan tes lendir vagina maka dapat diperkirakan kapan terjadinya masa subur pada wanita. Efektifitas dari metode ini sebesar 91 % yang berarti 9 dari 100 orang wanita dapat menjadi hamil apabila menggunakan metode ini. Catatan harus diberikan pada wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur maka bisa saja tingkat efektifitasnya menjadi lebih rendah lagi karena lebih sulit untuk menentukan kapan kira-kira masa subur akan terjadi. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari KB alami dengan menggunakan metode irama tubuh ini.


Kelebihan :

§ Dapat dilakukan oleh siapa saja

§ Tidak menggunakan peralatan apapun

§ Tidak mengganggu aktifitas seksual

§ Tidak mempengaruhi kesuburan dalam jangka panjang


Kekurangan :

§ Tidak melindungi terhadap infeksi penyakit menular seksual (PMS).

§ Perlu waktu dan latihan untuk dapat mengetahui secara tepat masa suburnya.

§ Penentuan masa subur ini tidak dapat dilakukan hanya berdasarkan pengamatan 1 siklus mentruasi saja, setidaknya perlu pengamatan selama 6 bulan untuk lebih amannya.

4. Metode LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / PEMBERIAN ASI

Selain KB alami yang disebutkan diatas ada juga metode KB alami dengan menggunakan strip untuk mengetahui masa subur, yang dapat dibaca pada artikel selanjutnya.

Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan).

Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM, bila:

§ Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam;

§ Belum mendapat haid;

§ Bayinya belum berumur 6 bulan.

§ Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.

5. Senggama terputus

Metode ini merupakan metode KB alami yang paling tua yang digunakan oleh manusia. KB alami ini dilakukan dengan cara menarik penis dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi. Efektifitas dari metode ini sangat bergantung dari tingkat kesadaran sang pria mengenai waktu ejakulasinya. Efektifitas berdasarkan penelitian menunjuk pada angka antara 73-96 % . Metode ini juga tidak dapat dilakukan pada pria yang mengalami masalah ejakulasi dini.


Kelebihan :

§ Tidak membutuhkan biaya dan dapat dilakukan kapan saja.

§ Tidak ada efek samping yang mungkin dirasakan baik oleh pria ataupun wanita.

§ Tidak merubah siklus menstruasi pada wanita.


Kekurangannya :

§ Tidak melindungi terhadap infeksi penyakit menular seksual (PMS)

§ Terjadinya interupsi saat hubungan seksual dapat mengurangi sensasi hubungan seksual

§ Sangat memerlukan kontrol diri dan kewaspadaan yang tinggi dari pihak pria

§ Kurang efektif dibandingkan metode KB lainnya

§ Tidak efektif apabila keduanya atau salah satu pasangan dipengaruhi oleh alkohol